Bekerja sambil memulai usaha bukanlah hal yang tak mungkin dilakukan, apabila dibarengi dengan kemauan kuat dan manajemen waktu yang tepat, maka kedua hal tadi dapat dilakukan dengan baik. Itulah yang dibuktikan oleh Budi Setiawan.
Saat ini ia adalah staff System Engineer di PT. Equine Global (IT Solution) namun juga pada saat yang sama, beliau adalah pemilik usaha ternak ikan lele sangkuriang di kawasan Cimpaeun,kecamatan tapos Depok. Untuk lebih mengenalkan nama peternakannya kepada masyarakat,maka beliau menamakan peternakannya Cimpaeun Farm.
Saat ini Budi telah memiliki 14 kolam lele yang dimana pada awalnya hanya berjumlah 1 kolam saja,ingin tahu bagaimana pria ini dapat menjalankan pekerjaan dan usahanya,mari kita ikuti wawancara Berita Usaha.com dengan Budi Setiawan
Bertempat di Kel. Cimpaeun Rt. 03/02 No. 23 Kec. Tapos, Cimpaeun Farm berdiri , yang dimana pada saat ini Cimpaeun Farm terfokus pada peternakan ikan lele sangkuriang.
Awal bisnis ini dirintis oleh Budi di pertengahan tahun Agustus 2010, diakui oleh dirinya ketika awal memulai, ia hanya mempunyai 1 kolam untuk memelihara ikan, yang berlokasi di rumah kedua orangtuanya. Ketika itu kolam tersebut hanya sebagai penghilang suntuknya, namun setelah difikir olehya, bagaimana jika dirinya membuat kolam ikan yang menghasilkan uang.
Lewat referensi buku dan internet lalu bertanya kepada para peternak yang sudah memulai usaha ini lebih dulu, akhirnya pria ini memutuskan untuk beternak ikan lele sangkuriang karena menurutnya untuk sekarang ini lele yang paling unggul adalah lele sangkuriang, yang sifatnya tidak mudah mati dan tahan pada berbagai macam cuaca, dan ukurannya yang lebih besar dari lele biasanya.
Bersama salah satu temannya, Andris Negara, Budi mampu bekerja sama untuk mengembangkan usaha ternak lele ini agar dapat lebih maju dan berkembang.
Usaha ini dipilih bukan tanpa alasan, usaha ini dipilihnya karena tugas – tugasnya terbilang mudah dan dapat dilimpahkan ke orang terdekat karena saat ini dirinya bekerja secara professional di PT.
Equine Global (IT Solution), namun usaha agrobisnisnya masih tetap berjalan karena untuk pemberian pakan ternak dapat dikerjakan oleh Andri, ibu atau ayahnya, sementara dirinya hanya memberi makan ikan lele sangkuriang ketika di malam hari dan full di hari sabtu dan minggu saja dimana pemberian pakan ikan dilakukan secara 4kali dalam sehari di waktu jam 9 pagi, 1 siang, 5 sore dan jam 9 malam.
Kendala Budi untuk memulai usaha ini yaitu terletak pada pengetahuan mengenai ikan lele sangkuriang dan ketersediaan pengepul untuk membeli lele langsung dari kolamnya.
Ini juga akan menjadi kendala bagi anda yang akan memulai usaha ini, namun menurutnya, ada beberapa langkah yang harus anda lakukan, seperti banyaklah membaca dari buku atau internet tentang budidaya ikan lele sangkuriang untuk menambah pengetahuan anda, lalu banyaklah berkunjung ke tempat-tempat pembudidayaan yang sudah sukses menelurkan ribuan bibit, Karena dari situ anda dapat mempunyai keahlian langsung dari orangnya.
Untuk masalah pengepul, langkah awal yang dapat lakukan ialah memasarkan diri anda seluas-luasnya,baik itu via online (FB,Blog,dll) ataupun di dunia nyata dengan secara langsung menanyakan siapa pengepul lele di wilayah anda, baik itu lewat pasar tradisional ataupun tukang sayur keliling di lingkungan anda.
Untuk memulai usaha ini,anda cukup merogoh kocek kurang dari Rp 1.500.000,- saja ( jika sudah memiliki lahan ), Budi memberitahu modal yang dibutuhkan untuk memulai usaha untuk ukuran kolam 2×5 adalah sebagai berikut :
Bambu : 10 biji x 8.000 = Rp 80.000,-
Paku : Rp 15.000,-
Terpal : ukuran 8×5 = 40 x 8000 = Rp 320.000,-
Sekam : Rp 10.000,-
Benih lele ukuran 4-5 sbnyak 1000 ekor = Rp 150.000,-
Pelet 4 karung : 225.000 x 4 = Rp 900.000,-
dengan catatan..kolam adalah investasi
dengan luas kolam sebesar 2X5 meter
Jangan memelihara lele di kolam yang tertutupi pohon atau sesuatu,biarkan saja lele tersebut berpanas-panasan dengan matahari,karena apabila di tutupi dengan pohon akan berpengaruh ke psikologis lele itu sendiri. Sekam digunakan untuk alas terpal sebagai penstabil suhu,karena ikan ini rentan juga akan suhu yang berubah-ubah.
Sedangkan satu karung pellet digunakan untuk pakan lele selama satu minggu di satu kolam, Apabila pakan terlalu mahal dan anda rasa akan merugi, pakan ini bisa disiasati dengan metode 50 : 50 yaitu, 50% pakan lele karungan tadi dan 50% ayam tiren dengan catatan ayam ini dibakar atau direbus terlebih dahulu untuk menghindari penurunan kualitas air yang bisa mengakibatkan kematian ikan lele.
Sebenarnya tanpa pemberian ayam tiren ini kualitas air juga pasti akan menurun karena endapan kotoran lele yang tidak terserap terpal.
Untuk mengatasi permasalahan ini, anda bisa memakai tehnik Shipon yaitu penyedotan kotoran yang terendap dibawah kolam dengan selang yang anda dapat lakukan selama 3 minggu sekali karena apabila lebih lama dari itu,menurut pengalaman Budi ,akan banyak ikan yang mati.
Untuk ukuran pembesaran tergantung ukuran kolamnya, idealnya lele itu dengan ukuran ideal 100 ekor/m , maka jika kita mempunyai kolam ukuran 2 x 5 = 10 meter , maka lele yang bisa anda budidayakan adalah sebanyak 1000 ekor, atau 1100 ekor.
Jadi misal di kolam lele anda ada 1000 ikan lele didalam kolam berukuran 10 M, berarti apabila 1 kg dijual dengan harga Rp.10.000,maka 1 kuintal lele akan menghasilkan omzet sebesar Rp.1.000.000 yang dimana profit bersih yang bisa anda kantongi adalah sebesar Rp.200.000/10m2 dari sektor kolam lele pembenihan .
Tapi pada kenyataannya terkadang lele itu pertumbuhannya tidak sama. “Walaupun pas pertama tebar benih ukurnya sama belum lagi sifat kanibalismenya, mas” tutur pria yang baru menikah februari tahun ini.
Jadi lebih baik apabila anda serius menekuni usaha ini,milikilah banyak kolam sampai ratusan meter namun kami sarankan untuk anda yang tinggal di kota besar,lebih baik membeli tanah di pinggir kota saja,selain harganya murah,kawasan pinggir kota lebih adaptatif untuk lele agar ikan tersebut tidak stress dan mati
Saat ini Budi telah memiliki 14 kolam yang dimana kolamnya terbagi menjadi beberapa kolam,yaitu 10 kolam untuk pembenihan, 2 kolam untuk indukan dan 2 kolam untuk pembesaran.
Kolam ini di bagi-bagi selain agar lebih mudah penyortirannya sekaligus untuk menghindari sifat lele yang kanibal (apabila memiliki badan lebih besar,maka akan memakan yang kecil ).
Dengan pemasukan bersih di awal sekitar 200 ribu rupiah, sekarang budi mampu mengantongi 2 juta rupiah per bulan dari segmen pembenihan dan 5 juta rupiah per bulan dari segmen pembesaran sebagai penghasilan tambahan disamping kerja “kantorannya”.
Selain anda bisa jual kepada pengepul,anda juga bisa menjual lele yang anda hasilkan di depan rumah,dengan strategi menyebarkan pamflet, dan lebih baik lagi apabila sudah di balur dengan bumbu terlebih dahulu sebelumnya,agar mudah untuk di jual dan dikonsumsi oleh tetangga atau orang terdekat di rumah anda.
Lele yang anda jual sendiri ini bisa anda jual Rp 13ribu sampai RP 15 ribu/kg, jauh lebih besar yang apabila dijual pengepul hanya sebesar Rp 10-11 ribu/kg. Selain itu harga lele juga tergantung kepada pasar, apabila lele sepi dan musim sedang kurang bagus,maka harga lele bisa mencapai 10 ribu, tapi apabila pemain lele banyak yang berhasil dan menjual kepada pengepul hanya seharga 10 ribu rupiah saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar