Komponen dasar pelet yang digunakan dalam budidaya lele, seperti halnya   pakan ikan karnivora, yaitu tepung ikan.  Namun demikian, kenaikan  biaya  tepung ikan, yang menyebabkan meninkatnya harga pakan dan  tingginya  ongkos produksi lele, memicu pencarian sumber–sumber protein  alternatif  bagi bahan baku pakan lele.
Pakan merupakan variabel  tunggal terbesar  dalam operasional produksi dan dalam budidaya udang  semi-intensif  misalnya biaya pakan ini hampir 28% dari total biaya  (Treece, 2000).
Pencarian sumber protein alternatif yang dapat memberi performance   sebanding dengan tepung ikan perlu terus dilakukan secara kontinyu.
Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar telah melakukan   kajian-kajian terhadap larva maggot, Black Soldier (Hermitia illuciens)   sejak tahun 2004 guna mensubstitusi tepung ikan.
Maggot adalah sejenis   serangga pemakan madu yang mengasilkan larva yang memakan bahan  organik.   Pemanfaatan larva maggot untuk pakan ikan telah dikaji  sbelumnya dalam  bentuk utuh dan dalam bentuk formulasi pakan pelet.
Hasil kajian  menunjukan adanya potensi untuk dikembangakan dan  diharapkan dapat  menggantikan tepung pelet pada pakan lele (Clarias  sp.).
Dari hasil uji laboratorium mengindikasikan adanya konsistensi antara   formulasi pakan yang dibuat dalam perekayasaan pelet berbasis maggot   tersebut dengan hasil analisa proksimat dari laboratorium nutrisi, hal   tersebut bisa dilihat dari tabel 1 dengan tabel 3 dimana didapat hasil   yang tidak berbeda nyata yaitu kandungan protein pakan pengujian 29.77 %   dalam formulasi awal dan 29.21% hasil laboratorium.
Sementara pakan   kontrol kandungan proteinnya adalah 30.65% dalam formulasi awal dan   30.34% hasil proksimat laboratorium. Hal tersebut menunjukkan adanya   progress yang baik untuk memproduksi pelet berbasis maggot ini secara   massal, 
Hasil uji lapang penggunaan pakan maggot pada pembesaran Ikan lele yang   menggunakan kolam terpal dengan ukuran dan padat penebaran yang sama   telah menghasilkan Sintasan (SR) sebesar 92.94% + 0,0 %; dengan konversi   pakan FCR 1.18+ 0,1; dan pertumbuhan spesifik SGR 3.90%; sementara   hasil uji lapang penggunaan pakan kontrol pada pembesaran Ikan lele yang   menggunakan kolam terpal dengan ukuran dan padat penebaran yang sama   telah menghasilkan Sintasan (SR) sebesar 88.24%+ 0,1 %; konversi pakan   FCR 1.29+ 0,1; pertumbuhan spesifik SGR 3.77%+ 0,0%, dari hasil   pengujian tersebut menunjukan pakan maggot  layak diproduksi dan   digunakan untuk pembudidayaan lele khususnya pembesaran,

 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar