Rabu, 07 Desember 2011

Pemijahan Ikan : Seleksi Induk

Usaha pembenihan ikan selalu dikaitkan dengan proses pemijahan ikan.  Terdapat dua kunci utama yang menentukan keberhasilan pemijahan ikan, yaitu: seleksi induk matang gonad dan penentuan waktu pengeluaran telur.  

 
Induk matang gonad adalah kondisi induk yang sudah mengalami pematangan gonad akhir sehingga siap untuk dipijahkan.  Sedangkan waktu pengeluaran telur (stripping) adalah kondisi telur yang sudah mengalami ovulasi yang biasanya ditandai oleh kerusakan vesikula germinal (germinal vesicle breakdown, GVBD).

Seleksi induk diawali oleh penentuan jenis kelamin induk, perbedaan induk mengandung telur dibandingkan induk gemuk dan perbedaan induk gonad muda (fase pertumbuhan) dibandingkan gonad matang. 
 
Pada kebanyakan ikan air tawar, sexual dimorphism induk jantan dan betina dapat mudah dibedakan, misalnya: ikan-ikan Lele (Clarias sp.), baung (Hemibagrus nemurus) dan nila (Oreochromis sp.) pada bentuk kelamin, ikan mola (silver carp, Hypophthalmichthys molitrix) dan koan (grass carp, Ctenoparingodon idella) pada bentuk tubuh dan permukaan sirip dada, ikan mas (Cyprinus carpio) dan gurame pada bentuk tubuh dan sperma keluar bila diurut, ikan-ikan patin (Pangasius sp.) dengan adanya sperma bila diurut dan pada kebanyakan ikan hias dengan perbedaan warna (sexual dichromatism).
 
Induk yang akan dipijahkan diberok terlebih dulu untuk mengetahui kandungan dalam perutnya adalah telur dan bukan kotoran.  Pemberokan selama 1 – 2 biasanya dapat mengeluarkan kotoran dari dalam sistem pencernaan ikan dan mengurangi kandungan lemaknya.  Bila induk mengandung telur, bentuk perutnya masih tetap membesar.
 
Secara sederhana, penentuan tingkat kematangan gonad dapat dilakukan dengan bentuk perut induk betina yang membesar dan bila diraba terasa lembek. 
 
Lebih lanjut, tingkat kematangan dapat diidentikasi dengan mengambil telur secara intra-ovarian biopsy menggunakan kateter/kanulator dan melihat keseragaman sebaran diameter dan warna telur. 
 
Teknik ini mudah dilakukan di lapangan bahkan bila mikroskop tidak tersedia untuk mengukur sebaran diameter dapat dilakukan dengan melihat perkiraan sebaran diamater pada permukaan kulit. 
 
Secara lebih akurat, penentuan kematangan gonad didasarkan pada migrasi inti yang diamati dibawah mikroskop setelah telur diberi larutan transparansi (larutan serra: 60% ethanol, 30% formaldehyde, 10% acetic acid).  Gonad matang ditandai oleh adanya pergerakan inti menuju pinggir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar