Kamis, 15 Desember 2011

Kolam Terpal

Untuk meningkatkan pendapatan petani di Kota Jambi perlu adanya inovasi
ataupun sistim pertanian yang mampu mendukung program Penyuluhan
spesifik daerah terutama dikarenakan kondisi lahan pertanian di daerah
perkotaan yang semakin lama semakin menyempit. 

Program yang dicanangkan untuk mendukung hal tersebut yaitu salah satunya dengan
tidak terfokus pada satu komoditi pertanian saja. 

Budidaya Lele dalam kolam terpal salah satu usaha yang dikembangkan di
lingkup WKPP Kota Jambi. Untuk melihat potensi tersebut dapat dilakukan
Analisa Usaha Budidayanya sebelum meakukan sistim budidaya yang benar.
 
ANALISA USAHA
PEMELIHARAAN IKAN LELE DALAM KOLAM TERPAL


I.    BIAYA USAHA
1.    Pengertian Biaya Usaha
·    Biaya usaha adalah semua korbanan ekonomi yang dinilai dengan uang
·    Perhitungan biaya dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu:
(1)    Biaya Tetap ( Fixed cost )
(2)    Biaya Tidak Tetap ( Variable cost ) atau biaya operacional
·    Biaya tetap ádalah semua biaya yang selalu harus dikeluarkan, walaupun usa tersebut sedang tidak berproduksi, dan besarnya tidak tergantung pada besarnya produksi. Biaya tersebut terdiri dari :
(1)    Biaya peralatan (penyusutan)
(2)    Biaya tanah atau tempat usa

·    Biaya tidak tetap ádalah semua biaya yang harus dikeluarkan yang jumlahnya tergantung pada besarnya produk yang diinginkan. Biaya tidak tetap terdiri dari :
(1)    Biaya sarana produksi
(2)    Upah tenaga Kerja
(3)    Bunga Modal
(4)    Biaya lain-lain (listrik, air)

2.    Contoh Cara Menghitung Biaya Usaha
Pak Amir melakukan usaha pembesaran ikan lele dumbo dalam kolam terpal ukuran 3 x 4 m . Biaya pembuatan kolam terpal Rp. 1.200.000,- dan bisa dipakai selama 2 tahun atau 6 kali periode pemeliharaan.

Satu kali periode pemeliharaan selama 4 bulan. Hasil yang diperoleh per periode 200 kg dengan harga jual Rp 14.000,-/kg. Tenaga kerja yang diperlukan 1 orang dengan upah Rp 100.000,-/bulan.

Peralatan yang diperlukan :
-    Serokan 2 buah @ Rp 10.000,- bisa dipakai selama 1 tahun
-    Jerigen 2 buah @ Rp 60.000,- bisa dipakai selama 4 tahun

Sarana Produksi :
-    Benih ikan lele ukuran 3 inchi 1500 ekor @ Rp 200,-
-    Pakan berupa Pellet 200 kg @ Rp 6.000,-

Perhitungan Biaya Usaha/Periode:
(1). Biaya Tetap
Biaya Penyusutan Peralatan
- Kolam Terpal ( Rp 1.200.000 : 6 )            Rp     200.000,-
- Serokan (2xRp 15.000 : 3 )                Rp       10.000,-
- Jerigen (2xRp 60.000 : 12 )                Rp       10.000,-
Jumlah (1)    Rp    220.000,-

(2). Biaya Tidak Tetap
a.Saprodi
- Benih ikan lele dumbo  (1500 ekorxRp 200,-)        Rp    300.000,-
- Pakan/Pellet ( 200 kg x Rp 6.000,- )            Rp     1.200.000,-
b.Upah tenaga kerja 1 orang ( 4 x Rp 100.000,- )        Rp    400.000,-
c.Bunga modal ( 1,5% x 4 bln x Rp1.720.000,-)        Rp    103.200,-
Jumlah (2)        Rp    2.003.200,-
Total Biaya Usaha =    (1) + (2)    Rp 2.223.200,-

II.    PENGHASILAN DAN PENDAPATAN USAHA
1.    Penghasilan Usaha
Penghasilan usaha (output) adalah nilai uang dari seluruh produk usaha. Menghitung penghasilan usaha dilakukan dengan mengalikan jumlah natura produk yang diperoleh dari suatu usaha dengan harga per satuan produk tersebut.
Penghasilan Usaha = Jumlah natura produk x harga satuan produk
2.    Pendapatan Usaha
Pendapatan usaha adalah selisih pendapatan usaha dengan biaya usaha.
Pendapatan Usaha = Penghasilan Usaha – Total Biaya Usaha

III.    BEBERAPA ANALISIS USAHA
Beberapa analisis dari contoh usaha pembesaran ikan lele dumbo yang dilakukan oleh Pak Amir, sebagai berikut:
1.    Pendapatan Usaha
a. Penghasila usaha ( 200 kg x Rp 14.000,-)        Rp    2.800.000,-
b. Total Biaya Usaha                    Rp    2.223.200,-
Pendapatan Usaha                    Rp      576.800,- ( + )
2.    Benefit Cost ratio ( B/C ) Ratio
B/C ratio adalah perbandingan Total Penghasilan dengan Total Biaya Usaha.
B/C ratio = Rp 2.800.000 : Rp 2.223.200,-    = 1,25
Artinya, penghasilan yang diterima 1,25 kali biaya yang dikeluarkan.
3.    Titik Pulang Pokok ( TPP )
a.    TPP Volume Produksi = Total Biaya : Harga Satuan
TPP Volume Produksi = Rp 2.223.200,- : 14.000,-    = 158, 8 kg
b. TPP Harga Produk    = Total Biaya : Total Produksi
TPP harga Produk = Rp 2.223.200,- : 200 kg        = Rp 11.116,-/kg.

4.    Kelayakan Usaha
Usaha dikatakan layak apabila ratio penghasilan usaha dan biaya varible lebih besar dari 1,3.
Kelayakan Usaha = Penghasilan Usaha :  Biaya Variable  
Kelayakan Usaha = Rp 2.800.000,- : 2.003.200,-        = 1,4
Berdasarkan hasil analisis kelayakan usaha, maka usaha pembesaran ikan lele dalam kolam terpal yang dilakukan oleh Pak Amir adalah layak untuk dilaksanakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar