Di desa Gunungsari, kecamatan Beji, Pasuruan, seorang petani lele berhasil membudidaya ikan lele dengan hasil yang maksimal. Dalam kolam seluas 120m2, Kayat, demikian nama petani lele itu menebar 22000 ekor bibit lele dumbo berukuran 5cm-7cm. Hampir 3 bulan kemudian, bibit yang mulanya hanya berbobot 90kg, saat panen menjadi 2 ton lebih.
Dengan harga Rp.9.500 per kilogram untuk lele konsumsi, omzet yang didapat Kayat sekitar 19 juta rupiah. Dari omzet tersebut, Kayat mengeruk laba bersih sekitar 9 juta sesudah dipotong biaya untuk bibit, pakan dan obat-obatan.
Perawatan Tepat
Budi daya lele sebenarnya tidak semudah yang dibayangkan. Di desa Gunungsari yang dikenal sebagai sentra budidaya lele konsumsi itu, sekitar 60 persen masyarakatnya menekuni usaha ini.
Namun demikian, hanya sedikit saja yang mendapatkan hasil maksimal seperti yang diperoleh Kayat. Tidak jarang, diawal-awal atau pada minggu pertama setelah penebaran, banyak bibit lele yang mati.
Penyebabnya bisa beragam, mulai dari kondisi air kolam yang kotor, bibit kurang baik, hingga serangan penyakit. Tidak sedikit petani lele di daerah itu gagal panen karena lelenya mati semua. Kalau sudah begitu, bukan keuntungan yang didapat, tetapi jutaan rupiah akan melayang.
Lele
Usut punya usut, keberhasilan Kayat dalam budi daya lele diawali dari persiapan kolam secara matang, kemudian pembelian bibit lele yang baik/tidak mudah sakit, hingga pemberian pakan yang cukup.
Untuk menghindari kondisi air kolam rusak, sirkulasi air perlu diatur, terutama setelah pemberian pakan, dengan demikian air kolam akan selalu bersih dan lele tidak mudah terserang penyakit.
Lele tergolong ikan dengan konsumsi pakan cukup besar, jika pakan kurang, maka sesama lele akan saling memangsa. Untuk itu pemberian pakan jangan sampai telat.
Untuk mengirit biaya pakan, Kayat biasa memberikan limbah telur atau ayam sebagai pengganti pakan pelet yang harganya sangat mahal. Kebutuhan total pakan lele sendiri bisa mencapai 80% dari total biaya operasional.
Apa kunci dari keberhasilan panen lele milik Kayat ? Kuncinya adalah perawatan air kolam dan pemberian pakan yang cukup. Dalam perawatan air kolam, selain menggunakan cara-cara yang sudah biasa dilakukan, Kayat pun menambahkan larutan probiotik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar