Rabu, 28 Desember 2011

Dana Rp.5 Milyar Disiapkan Untuk Ngejot Produksi Lele

Kementrian Kelautan dan Perikanan menganggarkan Rp.5 miliar untuk paket wirausaha pemula khusus lele pada 2011.

Dirjen Perikanan Budidaya Kementrian Kelautan dan Perikanan (KemKP) Made L. Nurdjana menyatakan produksi lele di dalam negeri akan ditingkatkan pada tahun depan.

"(Peningkatan produksi) Ini terkait dengan konsumsi lele yang semakin meningkat. Pemerintah dalam hal ini Ditjen Perikanan Budidaya akan menganggarkan dana Rp.5 miliar," ujarnya ketika di hubungi Bisnis kemarin.

Made menyatakan masalah pendanaan ini nantinya mendapatkan dukungan dari Ditjen Pemasaran dan Pengolahan Hasil Perikanan (P2HP). P2HP juga akan mengeluarkan anggaran untuk investasi teknik pengolahan lele di sejumlah sentra minapolitan lele.

Dia mengatakan saat ini ditetapkan lima lokasi pembangunan pengembangan minapolitan lele yakni : Bogor, Boyolali, Pacitan, Gunung Kidul, dan Blitar. Dengan pengembangan minapolitan lele ini, katanya diharapkan dapat memproduksi lebih kurang 30 ton per hari.

GUNUNG KIDUL
Made menyatakan lima lokasi tersebut memproduksi lele yang sangat besar, tetapi yang paling tinggi tingkat produksinya di Gunung Kidul yang mencapai 5 ton per hari.

Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad mengatakan empat hal akan dilakukan KemKP untuk menggalakkan produksi hingga konsumsi lele,

Pertama, mengupayakan menggiatkan budidaya lele skala kecil hingga menengah yang disebar di beberapa sentra utama.

Kedua, mengupayakan agar memasyarakatkan lele sehingga konsumsi meningkat.
Ketiga, KemKP mengupayakan yakni mengembangkan industri atau pengolahan lele.
Keempat, menjadikan lele sebagai sumber pangan yang merambah ke berbagai kalangan.

"Selama ini lele lebih banyak dinikmati masyarakat kelas bawah. Kami akan buat lele juga menjadi konsumsi masyarakat menengah atas." ujarnya di sela-sela pembukaan Festival Lele 2010 akhir pekan lalu.

Dirjen P2HP Martani Husaini menyatakan komoditas lele dapat diolah menjadi bahan makanan apapun.
"Sangant banyak ragamnya. Untuk lele kami fokuskan untuk konsumsi di dalam negeri.

Mengingat permintaan di dalam negeri sangat tinggi, sementara produksi belum mencukupi untuk pangsa pasar di luar negeri," ujarnya.

Dirjen menilai produk lele Tanah Air saat ini belum dapat bersaing dengan produk dari Vietnam. Adapun, kendala paling utama adalah tingginya harga pakan yang membuat harga jual lele lokal menjadi sangat tinggi

Saat ini Ditjen Perikanan Budidaya sedang berupaya menggunakan maggot sebagai makanan lele sehingga dapat menurunkan komponen biaya pakan yang mencapai 60% dari total produksi.

1 komentar:

  1. Saya memfokuskan
    usaha pada
    pembenihan bibit lele
    sangkuriang.
    Bagi yang
    membutuhkan bibit
    lele
    sangkuriang. Untuk
    wilayah Solo
    dan
    sekitarnya saya antar
    gratis.
    Bibit
    berkualitas karena
    dari indukan
    bersertifikat dari
    BBAT. Kami
    siap
    membantu Anda
    sukses dalam
    berternak lele.
    Konsultasi gratis.
    Saya tidak menjual
    bibit saja.
    Bibit
    yg saya kirim. Bila
    sudah panen
    akan
    saya beli bila Anda
    kesulitan
    menjual. Bila Anda
    butuh lele
    konsumsi saya juga
    siap. Semua
    harga bisa dinego.
    Pelanggan
    adlah raja. Saya ingin
    Anda
    untung besar,
    kapanpun Anda
    sms pasti secepatnya
    kami
    balas, pelayanan
    kami adalh yg
    utama. Anda sukses
    saya jg ikut
    sukses itu prinsip
    saya. Hub
    085642057643
    alamat Ngablak Rt/
    Rw 03/06,
    Karangmojo,
    Tasikmadu,
    Karanganyar, Solo
    meganmahmud@
    gmail.com

    BalasHapus