Selasa, 20 Desember 2011

Sistem Organik Selamatkan Peternak Lele Banyuwangi

Banyuwangi, Kompas - Pembudidayaan dengan sistem organik menyelamatkan para peternak lele di Banyuwangi, Jawa Timur. Budidaya lele organik ini mampu menekan jumlah kebutuhan pakan hingga 40 persen, mengurangi angka kematian bibit, dan mempercepat masa panen dibandingkan dengan sistem pembudidayaan konvensional.

Budidaya lele organik itu dikembangkan oleh sejumlah pengurus Himpunan Kelompok Tani Indonesia (HKTI) di Banyuwangi. Salah satu penggagasnya adalah Abdul Kohar, Ketua I HKTI Banyuwangi, yang tinggal di Kecamatan Genteng.

Menurut Kohar, Rabu (9/2), dengan sistem organik, biaya produksi ternak bisa dipangkas dan angka kematian lele pun hanya lima persen meskipun dalam kondisi iklim yang tidak pasti seperti ini.

Masa panen lele pun lebih singkat, yakni 45 hari dengan kuantitas 10-12 ekor per kilogram.

Penggunaan pakan pabrikan berkurang hingga 40 persen dari 1 kg pakan untuk 1 kg lele menjadi 0,6 kg untuk 1 kg lele.

Pembiakan lele organik ini, menurut Kohar, tak jauh beda dengan pembudidayaan lele biasa. Bedanya, dia menggunakan kotoran sapi yang sudah diubah menjadi pupuk organik sebagai alas dasar kolam. Dengan pupuk itu, mikroorganisme, seperti zooplankton dan pitoplankton, bisa berkembang di kolam. Jazad renik itulah yang menjadi makanan tambahan untuk lele selain pelet, atau makanan pabrikan.

Pembudidayaan lele yang pada 2009 hanya dilakukan empat petani di HKTI, kini sudah dikembangkan setidaknya 78 petani di Banyuwangi. Itu belum termasuk petani-petani dari daerah lain, seperti Sragen, yang datang langsung ke Genteng untuk belajar beternak lele organik.

Hadi Basori, peternak lele lain yang juga mengembangkan sistem organik, mengakui, lele yang ia pelihara tak mudah terserang penyakit cacar. Peternak pun tak perlu mengeluarkan biaya pengurasan kolam.

”Pengurasan hanya dilakukan sekali saat panen, bahkan itu pun kadang tidak diperlukan karena endapan kompos bisa dipakai lagi,” katanya.

Suyitno, petugas penyuluh lapangan pertanian di Kecamatan Genteng, mengatakan, lele yang dikelola secara organik ini mampu mengangkat perekonomian masyarakat di desa-desa.

1 komentar:

  1. Saya memfokuskan
    usaha pada
    pembenihan bibit lele
    sangkuriang.
    Bagi yang
    membutuhkan bibit
    lele
    sangkuriang. Untuk
    wilayah Solo
    dan
    sekitarnya saya antar
    gratis.
    Bibit
    berkualitas karena
    dari indukan
    bersertifikat dari
    BBAT. Kami
    siap
    membantu Anda
    sukses dalam
    berternak lele.
    Konsultasi gratis.
    Saya tidak menjual
    bibit saja.
    Bibit
    yg saya kirim. Bila
    sudah panen
    akan
    saya beli bila Anda
    kesulitan
    menjual. Bila Anda
    butuh lele
    konsumsi saya juga
    siap. Semua
    harga bisa dinego.
    Pelanggan
    adlah raja. Saya ingin
    Anda
    untung besar,
    kapanpun Anda
    sms pasti secepatnya
    kami
    balas, pelayanan
    kami adalh yg
    utama. Anda sukses
    saya jg ikut
    sukses itu prinsip
    saya. Hub
    085642057643
    alamat Ngablak Rt/
    Rw 03/06,
    Karangmojo,
    Tasikmadu,
    Karanganyar, Solo
    meganmahmud@
    gmail.com

    BalasHapus