Kamis, 03 November 2011

Usaha Pembesaran Lele Sangkuriang, Agar Lebih Untung

Dapat untung besar sudah menjadi harapan setiap pembudidaya, termasuk dalam usaha pembesaran. Dengan keuntungan tersebut, mereka dapat menikmati hasil jerih payahnya, sekaligus dapat menambah skala usahanya. Namun harapan tak mungkin terwujud tanpa upaya yang jelas dan terarah. Untuk mewujudkan harapan itu, UF-two yang mencoba menyumbangkan sedikit sumbangan pemikiran.
Menggunakan kolam yang ideal
Kolam pembesaran lele, termasuk lele sangkuriang tidak perlu seluas kolam pembesaran ikan mas dan nila. Kolam seperti itu sangat menyulitkan lele dalam mendapatkan pakan tambahan. Kolam pembesaran lele cukup seluas 20 m2 saja. Dengan kolam seluas itu dapat memudahkan lele dalam mendapatkan pakan tambahan. Di bagian mana saja ditebar, lele dapat menjangkaunya.
Kolam pembesaran lele juga tidak perlu aliran deras. Aliran air seperti itu dapat mempercepat perubahan kondisi air. Sedangkan lele tidak suka perubahan yang cepat, apalagi airnya menjadi jernih. Dengan air seperti itu dapat menyebabkan serangan penyakit kulit atau borok. Lele lebih suka pada air keruh. Bukan keruh karena lumpur, tetapi akibat pakan alami dan perubahan selama masa pemeliharaan.
Melakukan persiapan kolam yang baik
Seperti untuk ikan-ikan lainnya, kolam pembesaran lele juga harus disiapkan sebelumnya. Karena sehabis masa pemeliharaan lalu, kondisi seluruh bagian kolam sudah kurang baik. Persiapan kolam ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan hidup yang baik bagi lele, yaitu kolam yang memiliki ketinggian air konstan, dengan tingkat kesuburan yang tinggi dan terbebas dari hama dan penyakit.
Untuk kolam tanah, persiapannya meliputi pengeringan, perbaikan pematang, pembuatan kemalir dan kobakan, perataan tanah dasar, pengapuran, pemupukan dan pengairan. Untuk kolam tembok dan terpal cukup dengan pengapuran, pemupukan dan pengairan saja. Dua hari usai pengairan diberi probiotik. Pembuatan probiotik yang cocok untuk lele merupakan salah satu materi dalam pelatihan lele di UF-two.
Menggunakan benih yang berkualitas tinggi
Kualitas benih sangat berpengaruh terhadap keberhasilan usaha pembesaran. Benih yang berkualitas tinggi dapat memberikan kehidupan yang baik, dengan tingkat pertumbuhan yang cepat dan tingkat ketahanan tubuh yang tinggi hingga setiap benih terhindar dari serangan penyakit. Dengan keadaan seperti itu, maka masa pemeliharaan dapat lebih cepat dan tingkat kehidupannya juga lebih tinggi.
Untuk mendapatkan kualitas benih seperti itu tentu ada caranya. Cara yang praktis adalah dengan menggunakan induk yang berkualitas tinggi. Setelah menjadi benih dilakukan seleksi, dengan memilih benih yang besar dan membuang benih yang paling kecil, kurang lebih 10 persen dari seluruh populasi. Namun itu hanya bisa dilakukan oleh pembudidaya yang melakukan pembenihan sendiri.
Lalu bagaimana dengan benih yang berasal dari pembudidaya lain, karena sejarah benih tersebut tidak diketahui. Memang sangat untuk mengetahui secara pasti, karena penjual benih pasti mengaku benihnya berkualitas baik. Cara yang paling praktis adalah dengan melihat tanda-tanda tubuhnya, yaitu bertubuh normal, berukuran seragam, tidak loyo, kulit halus dan berwarna kebiruan atau tidak kuning.
Menggunakan pakan alternatif
Menggunakan pakan alternatif bukan berarti untuk keseluruhan pakan tambahan, tetapi hanya sebagai tambahan saja, misalnya 10 – 20 persen dari jumlah total. Penggunaan pakan alternatif ini bertujuan untuk menekan biaya produksi. Bila dijual dengan harga normal, keuntungan bisa lebih besar. Dan bila dijual dengan harga rendah, akibat pengaruh pasar, masih mendapatkan keuntungan atau tidak rugi.
Memang sangat mustahil setiap pembudidaya dapat memproduksi pakan sendiri. Selain pengetahuan sangat terbatas juga memerlukan biaya sangat mahal. Hanya ada salah satu cara, yaitu dengan menyediakan pakan alternatif. Berikut beberapa pakan alternatif yang bisa digunanan, diantaranya daging keong mas, kutu air dan cacing, telur yang tidak menetas campur dedak, ayam mati, limbah dapur dan bahan lain yang mudah didapat di daerah sekitar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar