Peluang pemasaran lele sangat besar, ini  bukan sekedar slogan atau propaganda, telah banyak survey dan  riset-riset pemasaran  dilakukan oleh orang-orang yang memang ahli  dibidangnya, kebutuhan masyarakat akan lele konsumsi memang semakin  meningkat, jika kebutuhan masyarakat akan lele konsumsi semakin  meningkat, mungkinkah pemasaran lele akan sulit? Pertanyaannya, sudahkah  tata cara pemasaran lele dilakukan dengan maksimal? Sebelum membahas  tata cara pemasaran lele, yang pertama kita lakukan adalah mengetahui  sasaran atau target pasar  ikan lele konsumsi, mungkin telah banyak  diinformasikan bahwa terdapat beberapa target pasar untuk ikan lele  konsumsi, diantaranya adalah ; warung pecel lele, warteg, rumah-rumah  makan lainnya atau bahkan resto-resto yang sudah mulai menawarkan menu  special ikan lele, ditambah lagi belakangan ini semakin banyak  berkembang tempat-tempat usaha yang mengelola daging ikan lele atau yang  lebih dikenal dengan istilah lele olahan, mulai dari baso lele sampai  dengan lele presto, ini baru target pemasaran lele secara umum, namun  untuk orang-orang yang ingin melakukan pemasaran lele hal ini jangan  dianggap remeh, dari tempat-tempat inilah sebetulnya daya serap  kebutuhan lele sangat tinggi.
Sebagai contoh yang mudah untuk target  pemasaran lele adalah warung pecel lele yang kian menjamur dimana-mana.   Analogikan saja jika di sekitar kita ada sekitar 50 warung pecel lele,  ini adalah perumpamaan standart dan mungkin dalam wilayah yang radiusnya  tidak terlalu luas, berdasarkan survey dilapangan, kebutuhan ikan lele  konsumsi perwarung pecel lele adalah 2 s/d 3 kg/hari pada hari biasa,  bahkan pada hari-hari libur bisa meningkat hingga 5 kg atau lebih  perharinya, jika dikalikan saja dengan angka yang terendah yaitu 2  kg/hari x 50 warung pecel lele, maka kebutuhan lele konsumsi di daerah  kita adalah 100 kg/hari atau 3 ton/bulan.
Jika dengan estimasi sederhana seperti  contoh diatas saja sudah jelas kebutuhan akan lele konsumsi di daerah  sekitar kita, maka kenapa  harus pusing memikirkan pemasaran lele atau  untuk yang baru memulai usaha ternak lele, terlalu khawatir berlebihan  sampai-sampai kalau tidak laku harus mengirim kemana? Setelah mengetahui  kebutuhan lele konsumsi di daerah sendiri, mari hitung kemampuan  produksi , tentunya dengan hitungan yang sederhana juga. Untuk peternak  lele yang baru memulai usaha, katakanlah  usaha pembesaran lele dimulai  dengan 1.000 benih  yang ditebar pada kolam 10m2, berdasarkan  pengalaman budidaya lele dengan benih 1.000 ekor tersebut biasanya akan  memanen hasil sekitar 1 kuintal atau lebih ikan lele konsumsi setelah  60 hari atau 2 bulan, tentunya dengan perawatan dan tata cara pemberian pakan lele  yang sesuai aturan, rasanya untuk memenuhi kebutuhan lele di daerah   sendiri saja yang berkisar 3 ton/bulan kita harus bekerja keras dan  ekstra semangat lagi.  Dari estimasi tersebut terbukti bahwa pemasaran  lele di daerah sekitar kita saja sudah merupakan peluang yang sangat  besar, apalagi jika anda memang memiliki kemampuan di bidang marketing,  itu baru dari warung pecel lele saja, bagaimana dengan peluang pemasaran  lele pada usaha pengelolaan daging lele yang lainnya, pastinya akan  lebih banyak lagi peluang pemasaran lele yang akan didapatkan. Bahkan  ada beberapa pengalaman dari para peternak lele skala rumah tangga,  mereka hanya memiliki kolam di halaman rumah, saat akan panen mereka  memasang plang di depan rumah, alhasil seluruh produksi lelenya laris  terjual.
Langkah lain dalam pemasaran lele adalah  dengan menggunakan jasa para pengepul, hal ini bisa dilakukan jika   ingin perputaran modal lebih cepat, pasalnya para pengepul biasanya akan  membeli lele dalam jumlah besar, tidak jarang mereka akan memborong  hasil panen secara keseluruhan, walaupun harga yang mereka tawarkan  pastinya lebih murah dibanding kita harus menjualnya sendiri. Jika ada  pertanyaan, dimana kita bisa mendapatkan pengepul? Percaya deh, disetiap  daerah terdapat banyak para pengepul, tergantung usaha, lobi dan nego  anda dengan pihak-pihak yang terkait.
Mungkinkah melakukan pemasaran lele jika  kita tidak memiliki produksi? Segala sesuatunya harus dicoba, selagi  dalam koridor yang baik dan benar, dalam era sekarang ini kita harus  lebih aktif dan kreatif khususnya dalam menciptakan pangsa pasar   sendiri, bukan berarti ada larangan untuk mendapat pangsa pasar yang  lebih luas, contoh di atas adalah untuk rekan-rekan yang baru atau baru  akan memulai, semoga bisa lebih termotivasi, jika anda seorang peternak  lele professional atau sudah menguasai peta pemasaran lele  nasional mungkin hal tersebut jauh lebih baik, namun yang dibahas  disini adalah bagaimana  memulai usaha dari skala yang sangat sederhana  namun bisa menciptakan pasar sendiri yang lebih mudah dan dekat dengan  lokasi ternak lele, sehingga tidak terlalu dipusingkan dengan proses  pengiriman, resiko dan biaya tambahan yang nantinya malah akan keluar  lebih banyak lagi. Jika kita sudah bisa menguasai pasar lele di daerah  sendiri, biasanya dengan sendirinya usaha ternak lele  akan berkembang  seiring dengan semakin banyaknya permintaan dan relasi yang terus  bertambah.

 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar