Garam sudah lama digunakan sebagai antiseptik pada akuarium, selain  itu juga kerap digunakan sebagai anti jamur (fungisida). Meskipun  demikian akhir-akhir ini penggunaan garam sebagai fungisida relatif  jarang dilakukan karena banyaknya anti jamur lain yang telah dibuat  khusus untuk ikan.Beberapa dosis penggunaan garam adalah:Sebagai  profilaktik:Sebagai profilaktik, atau sebagai tonik, atau dalam bahasa  umum sebagai “jamu” dianjurkan untuk menggunakan garam sebanyak 1 – 2  sendok teh garam per 4 liter air, atau sebanyak 1 – 2 gram per liter.  Atau dengan kata lain sebanyak 0.1 – 0.2 persen. Sebelumnya garam  disiapkan di suatu wadah. Kemudian dibuat larutan dalam wadah tersebut  sesuai dengan dosis. Setelah garam melarut baru dimasukan kedalam  akuarium. Dosis sebagai “jamu” ini digunakan apabila kita belum tahu  persis penyakit apa yang sebenarnya menjangkiti ikan, atau bisa juga  digunakan apabila ikan terluka, stress dan sejenisnya. 
Dengan demikian sistem osmoregulasi ikan tetap prima sehingga ikan  mudah melakukan pemulihan.Sebagai perlakuan pengobatan infeksi jamur dan  atau bakteriUntuk keperluan ini diperlukan larutan garam dengan  konsentrasi 1 %, atau larutan 10 g garam dan 1 liter air. Pemberian  larutan ini hendaknya diberikan secara sedikit demi sedikit sehingga  konsentrasi tersebut akan tercapai setelah 24 – 48 jam. Jadi jangan  diberikan sekaligus sebanyak 1 %, tapi diberikan secara perlahan-lahan.  Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kejutan osmotic, atau  stress pada ikan yang bersangkutan.Pada awalnya konsentrasi larutan  dapat dimulai pada tingkat 0.1 – 0.2 %. Kemudian secara teratur garam  ditambahkan pada selang waktu tertentu, misalnya setiap 3-4 jam sekali.  Apabila pada saat peningkatan konsentrasi garam ini ikan mengalami  stress, hentikan segera perlakuan, kemudian ganti air sebagian sehingga  konsentrasi garam turun ketingkat semula.
Untuk mengurangi pengaruh racun dari nitrit.Untuk mengurangi pengaruh  nitrit dosis yang dianjurkan adalah 1 gram perliter air.Untuk  melepaskan lintah pada ikanDapat dilakukan dengan merendam ikan yang  bersangkutan secara singkat dalam larutan garam 2.5 %. Perendaman pada  dosis demikian akan menyebabkan lintah melepaskan diri dari tubuh ikan.  Meskipun demikian larutan ini tidak akan membunuh lintah itu  sendiri.Sebagai obat infeksi Piscinoodinium (Velvet).Pengobatan terhadap  infeksi Piscinoodinium dapat dilakukan dengan perendaman jangka panjang  dalam larutan garam dengan konsentrasi 10 gram per 45 liter air. Atau 1  sendok teh per 4 liter air.PerhitunganUntuk memberikan perlakuan garam  yang tepat pertama kali harus diketahui volume air dari akuarium yang  akan diberi perlakuan. Sebagai contoh apabila anda mempunyai akuarium  dengan ukuran 100 cm x 50 cm x 50 cm tapi diisi air setinggai 40 cm  saja, maka volume airnya adalah 100 x 50 x 40 cm3 = 2.000.000 cm3 atau  sama dengan 200 liter air atau sama dengan 200 kg.
Apabila dosis garam yang diperlukan adalah 1 % maka garam yang  diperlukan adalah 1 % (0.01) x 200 kg = 2 kg . Sedangkan bila dosis  garam yang diperlukan adalah 0.1 % maka yang diperlukan adalah 0.1 %  (0.001) x 200 kg = 0.2 kg atau kurang lebih 2 ons atau 200 gram.Perlu  diperhatikan bahwa tidak semua ikan air tawar tahan terhadap pemberian  garam. Oleh karena itu, sebelum melakukan perlakuan pemberian garam,  yakinlah terlebih dahulu bahwa ikan yang dipelihara bukan termasuk ikan  yang peka terhadap garam.10 fungsi garamGaram (Sodium Klorida) yang  sudah sangat kita kenal adalah bahan kimia yang paling mudah didapatkan  dan sangat murah. Pembuatanya pun dilakukan oleh orang-orang dengan  teknologi sangat sederhana dipinggir-pinggir pantai dan bahkan ada  dipedalaman daratan seperti di Beleduk, Jawa tengah.Beberapa manfaat  garam diuraikan sebagai berikut :1. Kendali Parasit.Perendaman ikan  dalam air dengan kadar garam 2,0% sampai 5% selama beberapa jam pada  kolam atau bak karantina yang disirkulasi dengan putaran (trun over) 1-2  kali per jam, sangat manjur dalam menggendalikan parasit yang menyerang  tubuh ikan .Yang tergolong parasit antara lain adalah :  Gangguan  fungsi insang karena Dactylogyrus; serangan lernea semacam cacing yang  menempel ditubuh ikan ;  kutu ikan Argulus ; bintik-bintik bening atau  kecoklatan karena Placobdella sp atau Gyrodactylidiasis yang menyebabkan  ikan merasa gatal-gatal dan mengosokan badanya kedinding/dasar  kolam. Setiap ikan memiliki ketahanan tubuh yang berbeda terhadap  larutan garam, oleh karena itu sejak mulai perendaman harus selalu  diperhatikan perubahan yang terjadi pada ikan.Bila ikan tampak lemas,  Melayamg-layang, segera pidahkan ke air non garam dan berikan aerasi  penuh untuk pengembalian kesengaran. 2. kendali kolmnarisPenambahan  garam dalam kolam sangat efektif mencegah serangan bakteri  fexibactercolumnaris, yang bila menginfeksi ikan akan muncul tanda putih  di mulut koi seperti terserang jamur. Perawatan secara rutin minimal  sebulan sekali sangat baik bagi ikan koi kita, bahkan dalam cuaca panas  seharian yang rata-rata diatas 300 C, perlakuan dapat dilakukan seminggu  sekali. Kadang tampak tanda yang lebih parah , yakni ada semacam luka  di ingsang bila sudah demikian garam saja tak akan cukup. Segera beri  pakan yang telah di campur dengan teramicin (1,5 gram per 20kg berat  ikan )untuk 10 hari.3.kendali jamur sprolegniaPerawatan rutin dengan  rutin dengan garam akan menghindarkan ikan dari berbagai jamur, termasuk  saprolegnia yang tanda seranganya berupa munculnya serabut mirip kapas  berwarna kehijauan. Perendaman kedalam air dengan air garam 2-3% selama  15% hari sekali sangat efektif dalam mencegah pertumbuhan telur  saprolegnia. Bila jamur sudah menyerang, maka perendaman lebih lama  diperlukan.4.Mengurangi keasaman air hujan .Penurunan pH secara mendadak  akan menyebabkan stress bagi ikan.biasanya ikan tampak resah dan  mencoba untuk lari kesana kemari,bahkan ada yang melompat-lompat.Ketika  kondisi semacam ini terlihat setelah air garam akan sangat mengurangi  stress pada ikan. Bila keasaman air kolam meningkat maka pemberian air  garam berlanjut sampai 3 hari.Pada kasus tertentu dimana tingkat  keasaman tidak kunjung normal, maka diperlukan penambahan buffer untuk  menurunkan keasaman, seperti hydrated time yang dapat diperoleh di toko  ikan.5. Pembersihan Kotoran Akibat Air Keruh Jika air menjadi keruh  setelah hujan lebat terjadi atau syndrom pasca pembersihan filter  chamber yang menyebab kan banyak padatan melayang-layang di kolam,  penambahan garam akan membantu dalam pelepasan partikel-partikel yang  melekat pada ingsang ikan.6.Mengurangi Stress Saat Handling &  PenyortiranPembilasan dengan air garam sesaat sebelum memilih, menyortir  atau penaganan lainya, akan membantu ikan menjadi lebih tenang dan siap  bila harus mendapat tekanan yang tak diduga seperti dikejar kejar  jaring, diangkat, dibolak-balik, dll.Garam akan membebaskan ingsan dari  kelebihan air merangsang pelepasan amoiak dan nitrat dari dalam  darah.Ini terutama membantu menciptakan keseimbangan kadar darah dan  jaringan tubuh lainya.7.Mengurangi Stres saat Pengangkutan ikanPengunaan  garam dalam bak pengangkutan adalah perlakuan umum untuk mengurangi  stres perjalanan.Konsentrasi setinggi 0,8% dapat digunakan secara aman  dalam kurun waktu yang agak lama, sesampai di-tempat tujuan, garam juga  masihdiperlukan untuk kepentingan yang sama, mengurangi stress dan relak  sasi bagi otot- otot tubuh ikan.8.Kendali problem ingsangSalah satu  masalah ikan di kolam adalah adanya sisa-sisa pakan (bila pemberian  berlebihan) yang berakumulasi dan menjadi `tamu`asing di jaringan  ingsang.Kondisi semacam inilah yang sering mengundang problem kesehatan  ingsang.Pemberian garam secara rutin, sedikitnya semingu sekali akan  membersihkan ingsang dan juga kulit tubuh dari kelebihan lendir yang  berisi `tamu-tamu` asing dan partikel /organisme lain yang  menempel.9.Pertolongan Saat Kandungan Oksingen Rendah Ketika ikan tampak  megap-megap di permukaan air kolam karena oksigen rendah, pemberian  garam1-3% akan dengan cepat membebaskan stress dan bahkan mampu  mengurangi resiko kematian10 Kendali AlgaGaram akan menyatu di filamen  alga yang licin dipingir-pingir kolam dan akan mengontrol pertumbuhan  alga. Tidak seperti perlakuan kimiawi garam dapat dengan aman digunakan  tanpa dipengaruhi suhu kolam.Meskipun demikian, pengunaan garam tidak  dapat mengantikan peranan lain yang mesti kita perhatikan dalam  pemeliharaan kolam seperti pembersihan filter, mengatur kepadatan ikan  dalam kolam dan juga menghindari pemberian pakan.

 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar