Inovasi Teknologi dalam budidaya lele terus mengalami perkembangan, terlebih beberapa tahun belakangan ini, dari setiap sisi perubahan pada teknologi budidaya lele diharapakan mampu meningkatkan produksi dengan cara yang lebih evisien namun tetap evektif, sehingga para pelaku usaha ternak dan budidaya lele lebih bisa dimudahkan lagi untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Dari sekian banyak inovasi teknologi budidaya lele, yang paling menarik adalah tata cara pembuatan kolam, teknologi pembuatan kolam dalam budidaya lele terus mengalami perubahan, yang paling terkenal dan sering dibicarakan belakangan ini adalah teknologi kolam terpal. Selain lebih murah dari sisi ekonomi, perawatan kolam terpal juga relatif lebih mudah dan tetap bisa diandalkan karena dapat menekan angka kerugian benih atau bibit lele, jika dibandingkan dengan kolam lele dari tanah, resiko kerugian para pengusaha budidaya lele akan lebih besar, karena pada kolam tanah banyak terdapat hama dan terkadang terjadi kebocoran yang sulit untuk dideteksi.
Inovasi teknologi kolam pada budidaya lele juga dapat disesuaikan dengan lahan dan kemampuan modal para pengusaha budidaya dan ternak lele, contoh yang paling signifikan misanya pada pada segmen pembenihan, sebelumnya para pembudidaya ikan lele beranggapan pembuatan kolam pada segmen pembenihan harus menggunakan lahan yang cukup luas, anggapan itu belakangan ini ditepis oleh beberapa orang pembudidaya lele sangkuriang yang memiliki lahan dan modal usaha terbatas, pada dasarnya lahan dan modal usaha yang besar memang sangat berguna bagi setiap pengusaha, namun jika kita memiliki keterbatasan, bukan suatu alasan bagi kita untuk menyerah, bahkan bagi beberapa rekan pembudidaya lele sangkuriang, keterbatasan itu malah memicu mereka untuk lebih mengembangkan potensi yang ada.
Keterbatasan lahan dan modal menginspirasi mereka untuk dapat terus melakukan budidaya lele pada segmen pembenihan, untuk proses pemijahan digunakan kolam yang lebih kecil dengan ukuran 2m(P)x1,5m(L)x1m(T), menggunakan 4 kakaban, indukan lele yang dipijahkan juga hanya 2 jantan dan 1 betina, sementara kolam penetasan yang digunakan berukuran 2mx4mx0,5m sebanyak 6 buah, 4 kolam diperuntukan untuk penetasan, saat indukan telah bertelur dikakaban, pada setiap kolam penetasan diletakkan satu kakaban, sementara 2 kolam yang tersisa digunakan untuk hasil penyortiran benih lele, berdasarkan pengalaman, dengan tehnik ini hasil produksi tetap evektif , bahkan beberapa pembudidaya lele mengakui dengan tehnik seperti ini hasil produksi benih lele lebih meningkat. Untuk anda yang belum mencoba, silahkan mencoba, untuk yang sudah mencoba, semoga kesuksesan dalam budidaya lele terus menginspirasi anda, salam sukses…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar