Mungkin anda pernah membaca di koran atau menonton berita tentang mereka berdua, Nasrudin (61) dan Ade (32). Mereka berdua adalah pengusaha lele yang sama-sama berasal dari Bogor, Jawa Barat. Sebenarnya Nasrudin lah yang menginspirasi Ade untuk turut menjadi pengusaha lele.
Awalnya Nasrudin beternak lele dengan benih sekitar 100.000 ekor lele sangkuriang pada tahun 2001 dan dia mendapatkan benih tersebut dari Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar Sukabumi. Kini berkat ketekunan Nasrudin, dia mampu membesarkan lele dengan tekhnik yang jitu dan juga mampu mengobati lele yang terserang penyakit, seperti radang kulit, dengan obat herbal ramuannya sendiri.
Nasrudin mulai dijuluki "Letkol" oleh para pembudidaya lele dan warga desanya, yang kepanjangannya adalah Lele Kolam. Dia dikenal tidak segan-segan untuk membagi pengetahuannya seputar budidaya lele kepada mereka yang ingin serius belajar tentang budidaya lele. Nasrudin bersama kelompok pembenih lele sangkuriang lainnya mengaku ingin memproduksi sekitar 1,5 juta benih lele sangkuriang setiap bulan agar bisa memasok anggota kelompok budidaya lele sangkuriang yang saat ini jumlahnya 50 orang.
Dia berharap dengan produksi benih sebanyak itu, akan mampu memenuhi kebutuhan lele di Jakarta. Perlu anda ketahui, untuk wilayah Jabotabek saja kebutuhan lele mencapai hingga 75 ton sehari dan pemasoknya berasal dari Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Masa depan budidaya lele cukup cerah sebab Muhamad Abduh Nur Hidayat, anggota staf Ditjen Perikanan Budidaya Departemen Kelautan dan Perikanan, mengatakan bahwa ikan lele akan dijadikan komoditas ketahanan pangan. Untuk konsepnya sendiri sedang dipersiapkan.
Sementara itu cerita Ade beda lagi, awalnya ayah Ade yang bernama Muchtar (59) yang beralih profesi sebagai pembenih lele mendapat informasi tentang Nasrudin sang pengusaha lele yang sukses dari Bogor. Akhirnya datanglah Muchtar ke tempat Nasrudin untuk bertemu. Setelah pertemuan itu Muchtar menyuruh anaknya yaitu Ade, Wawan, dan Trimulyana untuk belajar mengenai pembenihan lele kepada Nasrudin.
Sepulang dari pelatihan tersebut, Ade langsung menerapkan semua jurus-jurus jitu cara memelihara, memberikan pakan, dan mengatasi penyakit ikan secara tepat. Dan sekarang usahanya sudah jauh berkembang karena dia memberi perlakuan khusus untuk menekan angka kematian benih. Ade mengaku kini lebih berkonsentrasi di bidang pembenihan.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus