Apa bedanya pelihara ikan di kolam terpal dengan di kolam tanah, padahal keduanya sama-sama dapat ditumbuhi plankton? Betul, kedua jenis kolam sama-sama bisa tumbuh plankton. Tetapi kolam terpal yang tidak diberi tanah kekurangan mineral renik seperti Cu Co Mo Mn Fe B Zn.
Kolam lele umumnya stagnan/tak ganti air dan biasanya asupan mineral renik tersebut juga tidak ditambahkan dari luar. Akibatnya pertumbuhan lele terpal lebih lambat.
Tanah selain berfungsi menyediakan mineral juga sebagai gudangnya/tukar ion. Jika air kurang ion maka tanah akan menyuplainya. Jika air kelebihan ion maka tanah akan mengikatnya. Ini dilakukan oleh partikel tanah terutama yang banyak bahan organik seperti ligan/kompleks dalam ilmu kimia.
Kita tahu EDTA juga berfungsi seperti ini terutama untuk melarutkan Ca Mg (makro) Fe (mikro) agar dapat digunakan plankton dengan teratur dan aman. Mineral renik umumnya beracun jika dia zat tunggal. Sehingga plankton kolam tanah akan lebih stabil.Untuk mengatasinya dapat ditambahkan tanah atau abu pada kolam terpal secara teratur sebagai suplai mineral.
Tambahan pula, permukaan partikel tanah berfungsi sebagai substrat bakteri untuk merombak bahan organik sekaligus penyuplai mineral bagi bakteri yang sangat lengkap. Dengan demikian air kolam tanah akan lebih baik karena perombakan bahan organik yang cepat. Ini ditandai air kolam terpal akan cepat bau.
Namun kelemahannya, kolam tanah yang berumur lama dan jarang dikeringkan atau ditreatment terutama dengan bakteri anaerob, akan cepat tereduksi sehingga oksigen dasar tanah akan sangat rendah. Ini mungkin tidak masalah bagi lele namun ini bermasalah bagi ikan yang tidak mampu bernapas langsung dari udara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar