Lele sangkuriang sebenarnya masih keturunan dari lele yang didatangkan dari Taiwan, yaitu lele dumbo. Penurunan dari kualitas lele dumbo yang tak sebagus di dekade pertama kali ia datang pada tahun 1985 menarik perhatian Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi untuk diteliti. BBPBAT berhasil merekayasa genetik lele dumbo dengan melakukan silang balik (backcross).
Lele dumbo hasil silang balik inilah kemudian dinamakan lele sangkuriang. Nama Sangkuriang sendiri diambil karena persilangan balik ini mirip dengan Kisah Sangkuriang, yakni induk lele betina disilangkan dengan induk jantan yang masih keturunannya.
Lele sangkuriang sekarang menjadi primadona di kalangan peternak ikan karena:
Lele sangkuriang sekarang menjadi primadona di kalangan peternak ikan karena:
1.Produktivitas dari lele sangkuriang lebih tinggi dibanding lele lainnya.
Sebagai contoh, pemberian pakan sebanyak 1 ton untuk membesarkan benih lele dumbo sebanyak 10.000 ekor hanya menghasilkan lele konsumsi sekitar 7-8 kuintal. Sedangkan pada lele sangkuriang dengan jumlah yang sama mampu menghasilkan 1-1.4 ton.
2.Masa panen lele ini lebih cepat dibanding ikan lele jenis lain, dibanding lele Dumbo.
Lele sangkuriang di tingkat benih dari ukuran 2-3 cm untuk mencapai ukuran 5-6 cm hanya membutuhkan waktu pemeliharaan sekitar 20-25 hari, sedangkan lele dumbo sekitar 30-40 hari.
3.Lele Sangkuriang memiliki kemampuan bertelur dan daya tetas telur yang tinggi.
Jika induk lele dumbo kemampuan bertelurnya sekitar 20 – 30 ribu butir, induk lele sangkuriang mampu bertelur 40 – 60 ribu butir sekali pemijahan.
4.Lebih tahan terhadap penyakit.
5.Kualitas daging lebih unggul.
6.Teknik pemeliharaan lebih mudah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar