Rabu, 02 November 2011
Ajak Manfaatkan Pekarangan Untuk Budidaya Lele Sangkuriang
Banyak cara yang bisa dilakukan pemerintah untuk menyejahterakan rakyatnya. Salah satunya dengan mengembangkan budidaya ikan air tawar Lele Sangkuriang yang digeluti masyarakat Cibinong. Seperti apa?
Laporan: Imam Bachtiar
Tak mudah menyerah dan putus asa. Itulah yang menjadi motivasi masyarakat Kecamatan Cibinong,terutama para pemudanya. Sebab,kemauan yang kuat untuk mengembangkan usaha yang sudah setahun digulirkan kepada masyarakat itu telah membuahkan hasil.
Awalnya memang hanya dipraktikkan di kecamatan. Namun saat ini sudah ada sekitar 36 kelompok pembudidaya ikan yang memi l iki kolam dan membudidayakan Lele Sangkuriang.Walaupun banyak kendala yang dihadapi, namun berkat kerja keras serta dorongan dari pemerintah kecamatan, banyak masyarakat yang sudah berpenghasilan dari beternak lele.
“Memang tak banyak dari mereka yang berhasil, namun semangat untuk menghasilkan sesuatu agar maju dan berkembang begitu kuat,” ujar Kasi Perekonomian Kecamatan Cibinong, Encep Wahyu Kodrat kepada Radar Bogor, kemarin.
Encep mengatakan, konsep ini tercetus karena saat ini di wilayah Cibinong sudah mulai jarang ditemui areal yang luas untuk membudidayakan sesuatu. Untuk itu, apa salahnya memberdayakan pekarangan rumah untuk menghasilkan sesuatu dan menambah pendapatan.
Nah, terlintaslah untuk membudidayakan Lele Sangkuriang.Tanpa pikir panjang, Camat Cibinong Rudi Gunawan mencoba memfasilitasi masyarakat agar mampu memelihara bibit lele dan mengolahnya menjadi makanan konsumsi. Mereka diberikan penyuluhan mulai dari cara memelihara, memberi makan dan memasarkannya.
Akan tetapi, tidak semua yang diharapkan berjalan lancar. Saat masyarakat mulai bersemangat,berbagai masalah datang, terutama mengenai harga pakan lele yang naik drastis di pasaran. Hal itu yang membuat masyarakat sedikit mengendurkan semangatnya. Namun dengan berbagai upaya dan masukan, makanan pengganti pelet pun akhirnya dibuat.
Untuk contoh awal, pembudidayaan dilakukan di areal pekarangan lingkungan kecamatan.Tujuannyam agar mereka memahami dan bisa menerapkannya di rumah masing-masing. “Untuk kolamnya hanya seluas 2 x 5 meter sebanyak dua buah. Setiap kolam diisi seribu bibit lele yang didatangkan dari Ciawi,”ungkapnya.
Ternyata apa yang diharapkan berhasil. Ikan yang sebelumnya dibeli seharga Rp150 ribu itu kini bisa menghasilkan seratus kilogram lele siap jual dengan kurun waktu dua bulan sekali panen. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar